Prodi Agribisnis FP-UST Selenggarakan Webinar Implementasi Teknis dan Kendali Mutu 8 Program Pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka


Dari kiri ke kanan Artita Devi Maharani SP.,MA (Dosen Prodi Agribisnis FP-UST), Dr. Ir. Suprih Sudrajat M.Si (Kaprodi Agribisnis FP-UST), Ir. Any Suryantini, M.M.,Ph.D (Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian UGM), Dr. Yuli Prihatni M.Pd (Ketua Lembaga Penjaminan Mutu UST

Sabtu, 14 November 2020, Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta (FP-UST) menyelenggarakan webinar bertajuk “Implementasi Teknis dan Kendali Mutu 8 Program Pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka Prodi Agribisnis FP-UST”. Hadir sebagai narasumber dalam webinar ini yaitu Ir. Any Suryantini, M.M.,Ph.D (Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Gajah Mada Yogyakarta), Dr. Yuli Prihatni M.Pd (Ketua Lembaga Penjaminan Mutu Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta), Dr. Ir. Suprih Sudrajat M.Si (Ketua Program Studi Agribisnis Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta) dan sebagai moderator yaitu Artita Devi Maharani SP.,MA (Dosen Program Studi Agribisnis UST Yogyakarta).

Sesi pertama webinar, Dr. Ir. Suprih Sudrajat M.Si memaparkan hal terkait Inovasi dan Implementasi Pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Menurutnya, di Prodi Agribisnis memepunyai pandangan yang sejalan dengan Ki Hajar Dewantara dan Menteri tentang merdeka belajar. Bentuk kegiatan pembelajaran dalam MBKM dapat dilakukan di dalam Program Studi dan di luar Program Studi yang meliputi pertukaran pelajar, magang/ praktik kerja, asistensi mengajar di satuan pendidikan, penelitian/riset, proyek kemanusiaan, kegiatan kewirausahaan, studi/proyek independen, dan membangun desa/ kuliah kerja nyata tematik. Dri delapan kegiatan tersebut, Prodi Agribisnis FP-UST hanya mengambil lima kegiatan untuk ditawarkan yaitu pertukaran pelajar, magang, penelitian, kewirausahaan, dan membangun desa. Prodi Agribisnis FP-UST bekerjasama dengan Universitas Janabrada Yogyakarta, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, dan Universitas Amikom Yogyakarta untuk program pertukaran pelajar. Sementara itu, Prodi Agribisnis FP-UST bekerjasama dengan CV. Tani Organik Merapi untuk program magang, bekerjasama dengan BPTP Yogyakarta untuk program penelitian, bekerjasama dengan PT. Feraco untuk program kewirausahaan, dan bekerjasama dengan Kelurahan Rejowinangun untuk program membangaun desa.

Peserta Webinar Implementasi Teknis dan Kendali Mutu 8 Program Pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka

Sesi kedua webinar Ir. Any Suryantini, M.M.,Ph.D menyampaikan Relaksasi Kurikulum 2019 Fakultas Pertanian UGM menyikapi MBKM. Menurutnya bagian penting dalam kurikulum MBKM adalah memahami learning outcome atau capaian pembelajaran (CPL) dari lulusan. CPL harus dibuat sebelum merumuskan bidang kajian dan mata kuliah yang mendukung ketercapaian CPL. Inti dari MBKM adalah memberikan keleluasaan kepada mahasiswa untuk beraktivitas maksimal 3 semester di luar kampus yaitu 1 semester mengambil mata kuliah diluar prodi di dalam kampus/ Perguruan Tinggi (PT) yang sama dan 2 semester beraktivitas diluar PT.

Melalui MBKM akan ada berbagai peluang dan juga tantangan.  PT sampai dengan Prodi, tentu akan mengalami kesulitan dalam menyikapi MBKM karena ada sesuatu hal yang harus dilakukan. Namun, disamping itu juga ada peluang bagi PT untuk menjadi lebih baik. Peluang dalam MBKM diantaranya spesifikasi prodi serupa di setiap wilayah, kerjasama antar prodi serupa dalam program pembelajaran, link and match antara PT dengan industri, lembaga pemerintahan dan lembaga lainnya, masa tunggu pekerjaan pertama bagi lulusan akan diperpendek, serta sharing kompeteisi terkait bidang keilmuan dan teknologi internal universitas dan eksternal universitas. Sementara itu, tantangan yang harus dihadapai meliputi rumusan kebijakan umum pelaksanaan MBKM yang selaras dengan visi misi (Universitas, Fakultas, dan Prodi), rumusan prosedur pelaksanaan 8 kegiatan MBKM, rintisan kerjasama institusi di luar PT, rumusan kesetaraan kegiatan MBKM dengan matakuliah, dokumen-dokumen (naskah akademik s/d rublik penilaian), serta sosialisasi dan kesamaan persepsi pada semua pemangku kepentingan MBKM (utamanaya pendidik, mahasiswa, tenaga kependidikan, pengurus PT dan mitra PT).

Materi yang disampaikn oleh narasumber

Dr. Yuli Prihatni M.Pd sebagai narasumber ketiga memaparkan tentang poin-poin Implementasi Teknis dan Kendali Mutu 8 Program Pembelajaran MBKM di UST. UST merupakan kampus kebangsaan yang didirikan oleh Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara yang memiliki visi “Unggul dalam Memuliakan dan Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”. Menurutnya, jika dikaitkankan dengan UST konsep MBKM sudah selaras namun secara teknis pelaksanaan masih perlu penyelarasan. Poin utama yang perlu diperhatikan  dalam MBKM adalah PT memberikan hak bagi mahasiswa untuk secara sukarela. Hal tersebut berarti, kurikulum ini tetap disediakan namun mahasiswa boleh mengambil atau tidak sesuai dengan pilihan mahasiswa.  

Menyikapi 8 program pembelajaran MBKM diperlukan suatu relaksasi kurikulum yang ketercapaian learning outcomenya terukur melalui jam kegiatan dengan rubrik penilaian yang sesuai dengan penciri atau ciri khas dari masing-masing prodi.  

Humas FP-UST