FP-UST Selenggarakan 2 Talkshow dalam KTNA Agro Expo dan Invesda Expo 2021


Invesda Expo telah menjadi agenda rutin tiap tahun untuk pameran produk unggulan dan peluang investasi daerah dan pada tahun ini Invesda Expo dilaksanakan bersamaan dengan KTNA Agro. Invesda dan KTNA Agro Expo 2021 dapat menjadi wadah bagi Perguruan Tinggi, khususnya Fakultas Pertanian Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta (FP-UST) untuk menunjukkan eksistensi dan kontribusinya dalam inovasi pertanian. FP-UST juga dipercaya untuk menyelenggarakan 2 talkshow untuk mendukung gelaran pameran KTNA Agro Expo dan Invesda Expo 2021.

Talkshow pertama yang diselenggarakan pada Jumat, 5 November 2021 mengusung topik “Urban Farming”. Sebagai narasumber pada talkshow ini yaitu Dr. Ir. Yacobus Sunaryo, M.Sc. (Dekan FP-UST) dan Ir. Muhammad Imam Nurwahid (Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta). Dipandu oleh Ir. Ari Astuti, M.S. talkshow yang berlangsung selama kurang lebih 60 menit ini juga disiarkan secara langsung melalui media sosial FP-UST.

Talkshow Pertama dengan Topik Urban Farming

Ir. Muhammad Imam Nurwahid lebih banyak menyampaikan terkait kondisi pertanin di kota Jogja. “Kota Jogja dengan luas 32 km2 hanya memiliki lahan pertanian seluas 50 ha. Sementara penduduk kota Jogja banyak sekali. Sehingga lahan terbuka hijau di kota ini terus menyusut,” ujar Imam. Oleh karena itu lahan sekecil apapun harus dimanfaatkan dengan ditanam komoditas-komoditas pertanian, seperti lorong-lorong yang sudah disemen atau bantaran sungai. Menurut Imam, komoditas wajib yang ditanam di kota Jogja adalah tanaman cabai, tanaman cabai dipilih karena sangat berpengaruh pada inflasi, sehingga ketika masyarakat kota Jogja tidak lagi bergantung pada pasar maka inflasi dapat ditekan. Harapannya adalah pemenuhan pangan secara lokal untuk masyarakat di sekitarnya.

Sementara itu, Dr. Ir. Yacobus Sunaryo, M.Sc. menyampaikan berbagai pengalaman belajar belajar bersama Dinas Pertanian, PKK, PPL, dan Kelompok Tani yang berada di Kota Yogyakarta untuk mengembangkan pertanian perkotaan di Kota Yogyakarta. Ia juga menyampaikan tentang penelitiannya yang sedang berlangsung yaitu pengembangan maggot yang mengurai kotoran puyuh. “Urban farming tidak selalu tentang pertanian, akan tetapi bisa juga perikanan dan peternakan. Dalam perikanan dapat diterapkan teknologi yang membuat air kolam menjadi tidak bau yaitu dengan menggunaka teknologi bioflok. Dengan teknologi bioflok maka kotoran ikan dapat diurai oleh bakteri pengurai dan dapat menjadi pakan kembali bagi lele. Selain itu, air kolam juga bisa menjadi pupuk organik cair yang bermanfaat untuk tanaman,” ujar Yacobus.

Talkshow Kedua dengan Topik “Art-Gribusinnes Innovative”

Talkshow kedua dengan topik “Art-Gribusinnes Innovative” diselenggarakan pada Sabtu, 6 November 2021. Sebagai narasumber yaitu Dr. Moh. Rusnoto S, S.Pd., M.Sn. (Kaprodi Pendidikan Seni Rupa FKIP-UST) dan Retno Wulandari, S.Sn., M.Sn. (Founder Kebun Kita Organic Farming) serta dimoderatori oleh Nanang Kusuma Mawardi, S.P.,M.Sc. Dr. Rusnoto banyak bercerita tentang kecintaanya pada bonsai. Menurutnya menekuni tanaman bonsai dapat menjadi hiburan tersendiri. Sementara itu, Retno menyampaikan awal mulanya Kita Organic terbentuk yang berawal dari keresahannya terhadap panen melimpah tanaman rosela yang Ia miliki. “Saya bawa 150 biji rosela, saya tanam di Jogja hanya 2 yang jadi itupun kerdil dan hampir mati. Sampai akhirnya dari yang tersisa ini tumbuh 1 bunga, dari 1 bunga ini akhirnya saya punya kebun rosela sekitar 500 m2, karena senang akhirmya saya tanam semua dan tumbuh, kemiduan Ketika panen saya bingung karena hasilnya berlimpah, hampir 3 ton”, ujar Retno. Akhirnya Ia mempunya ide untuk mengolah rosela menjadi sirup, selai, dan sebagian dikeringkan. Saat itu orientasi Retno belum jualan sehingga kemasan yang seadanya membuat produknya banyak yang tersisa, namun dari sirup yang tersisa itu, Ia memiliki ide untuk mengolahnya menjadi wine. Ia juga belajar lebih banyak mengenai kemasan (botol) yang sesuai untuk produknya termasuk juga desain. Selanjutnya Ia mulai membuat inovasi produk minuman dengan memanfaatkan bahan-bahan lain salah satunya rempah.

Humas FP-UST